Dalam setiap melakukan suatu perbuatan itu sedah dijelaskan di atas bahwa niat merupakan salah satu faktor penentu terhadap suatu amalan dan juga menentukan hasilnya. Lebih lanjut, ada beberapa aspek – juga merupakan fungsi daripada niat – yang berkaitan dengan niat, yakni aspek pertama, niat adalah usaha menyusun dan mendefinisikan sasaran. Tanpa sebuah sasaran, kita bisa berjalan melingkar atau mundur. Tetapi bila kita punya suatu gambaran tentang tujuan yang tepat, apakah kita bergerak tepat atau lambat, pada akhirnya mencapai tujuan.
Aspek kedua, bahwa niat membantu mengatasi sifat mementingkan diri sendiri. Anda membuat niat bukan dari diri sendiri tetapi demi semua makhluk hidup. Muhammad menjadi rasul Allah karena ia menyaksikan semua kehidupan penuh penderitaan lahir, tua, sakit, mati. Ia juga menyaksikan beragam manusia berbuat aniaya, dzalim, dan saling menindas. Baginya persoalan membantu makhluk hidup untuk membebaskan diri dari penderitaan menjadi sangat krusial. Ia memutuskan untuk melepaskan kepentingan dirinya dan menjadikan diri untuk menemukan suatu jalan guna membantu semua makhluk hidup. Karenanya ia berniat mencapai puncak kesadaran Ilahiah yang tertinggi dan mencapai kondisi menjadi yang telah tercerahkan. Pencerahan hanya bisa datang setelah Anda melepaskan diri (let go of the self), dan memahami kekosongan, atau "tiada diri" (fana). Karena alasan inila semua nabi dan rasul membuat niatan suci untuk memulai misi kemanusiaan mereka. Niat yang paling umum dibuat adalah empat niatan suci.
Aku berniat untuk membantu semua makhluk hidup
Aku berniat untuk membuang semua penyakit hati
Aku berniat untuk melaksanakan semua perintah Allah
Aku berniat untuk mencapai kondisi insan kamil
Niat yang pertama adalah paling penting. Apabila dalam hati diniatkan hanya memikirkan untuk membantu semua makhluk hidup (sentient beings), secara alamiah bentuk-bentuk penyakit hati dengan sendirinya akan sirna. Di samping itu juga, secara alamiah yang ada pada diri sendiri akan berusaha untuk menjalani perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Akhirnya bila dalam hati sudah tertanam keteguhan untuk membantu makhluk hidup lain hingga sampai tiada lagi "diri" (fana), pada saat itulah Anda telah mencapai ke-Ilahi-an, karena pada titik itu tiada diskriminasi, tiada makhluk hidup dan tiada diri. Tentu saja Anda tidak dapat memenuhi semua niat-niat ini sekaligus dalam pemanfatan energi, tetapi Anda bisa memperoleh energi yang besar darinya. Kekuatan niat tersebut menarik Anda maju, karena mereka selalu di depan Anda. Selain niat di atas, Anda bisa membuat niatan-niatan lain yang lebih khusus untuk pemanfaatan energi. Bila dalam niatan tertentu pada awalnya Anda mengalami kegagalan, maka ulangi kembali niatan tersebut dengan lebih bersunguh dan terus berjuang sampai betul-betul niatan terujud, walaupun terujudnya kadang dalam bentuk yang berbeda dari niatannya. Anda harus menerima kondisi ini agar hasilnya menjadi semakin baik, keyakinan serta energi Anda tumbuh.
Niat yang mantap diperlukan untuk mencapai kesuksesan yang sejati dan tanpa batas, dengan tidak melupakan bahwa diri ini adalah mahluk yang lemah dan kecil di hadapan Allah Swt. Sehingga segalalu sesuatu perbuatan itu diniatkan karena ingin mendapat ridha-Nya (ikhlas).
No comments:
Post a Comment